LAPORAN LENGKAP
Nama : Irene Pratami Raratunasah Naddu
Kelas/NIS : 3.C / 114675
Kelompok : C.2.1
Tanggal Mulai : 07 April 2014
Tanggal Selesai : 07 April 2014
Judul Penetapan : Kadar P2O5 Yang Larut di Dalam Air
Tujuan Penetapan : Untuk mengetahui Kadar P2O5 yang larut dalam air
Dasar Prinsip : Sampel diendapkan dengan NH4OH dengan penambahan NH4Cl lalu
dipijarkan
Landasan Teori :
Fosfor (P) dalam pupuk dinyatakan dalam bentuk oksidanya yaitu P2O5. Pupuk TSP mengandung P sebesar 44% P2O5. Untuk mengetahui kadar P (bukan P2O5) maka harus dikalikan dengan suatu bilangan konversi:
Prosentase P = 0.43 X prosentase P2O5
Prosentase P2O5 = 2.29 X prosentase P
Angka 0.43 berasal dari berat molekul P2O5 dibagi berat 2P. Berat atom P=31 dan O=16, sehingga 144:62 = 2.29 atau sebaliknya 62:144 = 0.43. Kadar yang ditunjukkan umumnya P yang larut dalam asam sitrat 2%; jadi bukan P yang larut air.
Enkel superfosfat [ES = Ca(H2PO4)2 + CaSO4]
Sejak zaman Belanda ES sudah populer digunakan sebagai pupuk P. Sering disebut single superphosphate. Pupuk ini dibuat dengan menggunakan bahan baku batuan fosfat (apatit) dan diasamkan dengan asam sulfat untuk mengubah P yang tidak tersedia menjadi tersedia untuk tanaman. Reaksi singkat pembuatan ES:
Ca3(PO4)2 CaF + 7H2SO4 > 3Ca(H2PO4) + 7CaSO4 + 2HF
Disamping mengandung dihodrofosfat juga mengandung gipsum. Kadar P2O5 = 18-24%, kapur (CaO) = 24-28% . Bentuk pupuk ini berupa tepung berwarna putih kelabu. Sedikit larut dalam air reaksi, fisiologis netral atau agak masam. Syarat yang harus dipenuhi kadar (F2O3 + Al2O3) kurang dari 3%. Apabila terlalu banyak mengandung kedua oksida tersebut yang bersifat meracun tanaman, kedua oksida juga dapat bereaksi dengan fosfat menjadi tidak tersedia bagi tanaman (terjadi fiksasi P oleh Fe dan Al). Dalam penyimpanan sering mengalami kerusakan fisik tetapi tidak mengalami perubahan khimianya. Dalam pemakaiannya dianjurkan sebagai pupuk dasar yaitu pemupukan sebelum ada tanaman agar pada saat tanaman mulai tumbuh P sudah dapat diserap oleh akar tanaman.
Pupuk ES masih mengandung gips (CaSO4) cukup tinggi dan untuk beberbagai jenis tanah sering menyebabkan struktur tanah menjadi menggumpal seperti padas dan kedap terhadap air. Hal ini yang sering dianggap sifat merugikan dari pupuk ES.
Alat : - Gelas piala
- Pengaduk
- Labu semprot
- Gelas ukur
- Corong
- Kertas saring
Bahan : - Contoh pupuk
- Aquadest
- NH4Cl 2M
- Campuran magnesia
- HCl 1:1
- Indikator PP
- NH4OH (1:10)
Cara Kerja :
Dasar Prinsip : Sampel diendapkan dengan NH4OH dengan penambahan NH4Cl lalu
dipijarkan
Landasan Teori :
Pupuk TSP adalah nutrient anorganik yang digunakan untuk memperbaiki hara tanah untuk pertanian. TSP artinya triple super phosphate. Rumus kimianya Ca(H2PO4). Kadar P2O5 pupuk ini sekitar 44-46%, namun di lapangan bisa mencapai 56 %. TSP dibuat dengan sistem proses. Pada pembuatannya, batuan alam (rockphosphate) fluor apatit diasamkam dengan asam fosfat hasil proses sebelumnya. Reaksi dasarnya sebagai berikut:
Ca3(PO4)2CaF + H3PO4 --> Ca(H2PO4)2 + Ca(OH)2 + HF
Fosfor (P) dalam pupuk dinyatakan dalam bentuk oksidanya yaitu P2O5. Pupuk TSP mengandung P sebesar 44% P2O5. Untuk mengetahui kadar P (bukan P2O5) maka harus dikalikan dengan suatu bilangan konversi:
Prosentase P = 0.43 X prosentase P2O5
Prosentase P2O5 = 2.29 X prosentase P
Angka 0.43 berasal dari berat molekul P2O5 dibagi berat 2P. Berat atom P=31 dan O=16, sehingga 144:62 = 2.29 atau sebaliknya 62:144 = 0.43. Kadar yang ditunjukkan umumnya P yang larut dalam asam sitrat 2%; jadi bukan P yang larut air.
Enkel superfosfat [ES = Ca(H2PO4)2 + CaSO4]
Sejak zaman Belanda ES sudah populer digunakan sebagai pupuk P. Sering disebut single superphosphate. Pupuk ini dibuat dengan menggunakan bahan baku batuan fosfat (apatit) dan diasamkan dengan asam sulfat untuk mengubah P yang tidak tersedia menjadi tersedia untuk tanaman. Reaksi singkat pembuatan ES:
Ca3(PO4)2 CaF + 7H2SO4 > 3Ca(H2PO4) + 7CaSO4 + 2HF
Disamping mengandung dihodrofosfat juga mengandung gipsum. Kadar P2O5 = 18-24%, kapur (CaO) = 24-28% . Bentuk pupuk ini berupa tepung berwarna putih kelabu. Sedikit larut dalam air reaksi, fisiologis netral atau agak masam. Syarat yang harus dipenuhi kadar (F2O3 + Al2O3) kurang dari 3%. Apabila terlalu banyak mengandung kedua oksida tersebut yang bersifat meracun tanaman, kedua oksida juga dapat bereaksi dengan fosfat menjadi tidak tersedia bagi tanaman (terjadi fiksasi P oleh Fe dan Al). Dalam penyimpanan sering mengalami kerusakan fisik tetapi tidak mengalami perubahan khimianya. Dalam pemakaiannya dianjurkan sebagai pupuk dasar yaitu pemupukan sebelum ada tanaman agar pada saat tanaman mulai tumbuh P sudah dapat diserap oleh akar tanaman.
Pupuk ES masih mengandung gips (CaSO4) cukup tinggi dan untuk beberbagai jenis tanah sering menyebabkan struktur tanah menjadi menggumpal seperti padas dan kedap terhadap air. Hal ini yang sering dianggap sifat merugikan dari pupuk ES.
Alat : - Gelas piala
- Pengaduk
- Labu semprot
- Gelas ukur
- Corong
- Kertas saring
Bahan : - Contoh pupuk
- Aquadest
- NH4Cl 2M
- Campuran magnesia
- HCl 1:1
- Indikator PP
- NH4OH (1:10)
Cara Kerja :
- Ditimbang +/- 1 gram contoh ke dalam gelas piala
- Dibubuhi 100 ml aquadest lalu dipanaskan, disaring, endapan dicuci dengan 3 x 10 ml aquadest panas.
- Filtrat ditampung lalu dibubuhi 10 ml NH4Cl 2M dan 10 ml campuran magnesia.
- Bila keruh ditambah kan HCl 1:1 hingga larut.
- Dibubuhi indikator PP.
- Diendapkan dengan NH4OH (1:10) berlebih.
- Endapan diinginkan lalu disaring dan diendapkan dengan NH4OH (1:10) sampai bebas klorida.
- Endapan dikeringkan, dipijarkan dan ditimbang sampai bobot tetap
Pengamatan :
Bobot contoh = 1,0643 gram
Bobot cawan+abu setelah pemijaran = 27,1670 gram
Bobot cawan kosong sebelum pemijaran = 26,7588 gram
Bobot contoh = 1,0643 gram
Bobot cawan+abu setelah pemijaran = 27,1670 gram
Bobot cawan kosong sebelum pemijaran = 26,7588 gram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar